Penting untuk Tumbuh Kembang Anak, Pakar Ingatkan Dampak Kekurangan Zat Besi
1 Desember 2024![Penting untuk Tumbuh Kembang Anak, Pakar Ingatkan Dampak Kekurangan Zat Besi](/image-upload/news-Penting-untuk-Tumbuh-Kembang-Anak-Pakar-Ingatkan-Dampak-Kekurangan-Zat-Besi-148-1733015264.png)
Pakar tumbuh kembang pediatri sosial Prof. DR. dr. Rini Sekartini, Sp.A (K) mengatakan zat besi adalah salah satu mikronutrien penting untuk mendukung proses pertumbuhan dan perkembangan anak sehingga perlu diperhatikan kecukupannya.
“Keseimbangan zat besi positif, sekitar 1 mg asupan zat besi per hari, arena sekitar 10 persen zat besi makanan diserap, 8-10 mg zat besi makanan harus dikonsumsi setiap hari,” kata lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu di Jakarta, Selasa, 26 November 2024.Rini juga menjelaskan zat besi merupakan nutrien yang diperlukan untuk menjalankan berbagai proses enzimatik tubuh seperti pembentukan hormon, metabolisme seluler, hingga sintesis DNA. Zat besi dalam tubuh juga bermanfaat untuk proses aliran oksigen. Kemudian yang tak kalah penting, zat besi juga berperan dalam perkembangan dan pembentukan saraf pusat.
“Program tubuh kita yang mengendalikan sebenarnya otak. Otak itu terbentuk sejak kehamilan trimester pertama. Jadi, kalau calon pengantin anemia dan selanjutnya hamil, zat besinya masih kurang, dia tidak bisa membantu pertumbuhan sel-sel ke otak pada masa janin,” papar Rini.
Menurutnya, anemia defisiensi zat besi (ADB) merupakan jenis anemia yang paling umum. Kondisi ADB berpotensi menghambat pertumbuhan kognitif, motorik, sensorik, dan sosial anak.
"Jika tidak ditangani secara tepat, dampaknya dapat menjadi permanen. Hal ini dapat terjadi karena zat besi tidak hanya penting untuk membawa oksigen dalam darah tetapi juga memiliki peran krusial dalam sistem kekebalan tubuh," ujarnya.
Kurang zat gizi mikro
Ia mengatakan salah satu faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan ADB pada anak Indonesia adalah kurangnya zat gizi mikro dan konsumsi makanan kaya zat besi. Faktor risiko lain yaitu tidak ada pedoman atau peraturan untuk skrining rutin status zat besi, terutama pada anak, sehingga perlu intervensi dari bidan sebagai pelayan kesehatan dasar untuk ibu dan anak.
Baca juga
Tanda Anak Terkena ADHD dan Dampaknya pada Tumbuh Kembang Anak
Manfaat Terapi Sensori untuk Anak dengan Gangguan Spektrum Autisme